Telinga berdengung terus menerus atau tinnitus adalah kondisi di mana seseorang merasakan suara berdengung, mendesis, berdesir, atau berderak di telinga tanpa adanya sumber suara eksternal yang sebenarnya. Tinnitus bisa menjadi sangat mengganggu dan dapat memengaruhi kualitas hidup seseorang. Berikut adalah beberapa cara mengatasi telinga berdengung terus menerus yang bisa Anda lakukan:
1. Menghindari Paparan Suara Keras
Paparan suara keras adalah salah satu penyebab utama telinga berdengung. Hindarilah paparan suara keras seperti konser musik, mesin-mesin berisik, atau alat-alat elektronik yang mengeluarkan suara yang tinggi. Gunakanlah earplug saat berada di tempat-tempat dengan suara keras untuk melindungi telinga Anda.
2. Menjaga Kesehatan Telinga
Membersihkan telinga secara teratur adalah langkah penting dalam menjaga kesehatan telinga dan mengurangi risiko telinga berdengung. Gunakan air hangat dan kapas untuk membersihkan telinga secara lembut. Hindari menggunakan cotton bud yang bisa mendorong kotoran lebih dalam dan merusak gendang telinga.
3. Mengelola Stres
Stres dan kecemasan dapat memperburuk kondisi telinga berdengung. Coba teknik relaksasi seperti meditasi, yoga, atau pernapasan dalam untuk mengelola stres. Dengan mengurangi tingkat stres, Anda juga dapat mengurangi intensitas telinga berdengung yang Anda rasakan.
4. Mengatur Pola Makan
Mengatur pola makan dengan baik juga dapat membantu mengatasi telinga berdengung. Hindari makanan yang tinggi garam, gula, lemak jenuh, dan kafein, karena makanan-makanan tersebut dapat memperburuk kondisi telinga berdengung. Konsumsilah makanan-makanan sehat seperti buah-buahan, sayuran, biji-bijian, dan protein berkualitas.
5. Konsultasi ke Dokter
Jika telinga berdengung terus menerus tidak kunjung membaik, segera berkonsultasi ke dokter. Dokter akan melakukan pemeriksaan untuk mengetahui penyebab telinga berdengung dan memberikan penanganan yang sesuai. Dokter juga dapat merujuk Anda ke spesialis THT (Telinga, Hidung, Tenggorokan) untuk penanganan lebih lanjut.
6. Terapi Telinga
Terapi telinga seperti terapi perilaku kognitif atau terapi TINNITUS retraining therapy (TRT) dapat membantu mengurangi gejala telinga berdengung. Terapi ini bertujuan untuk mengubah persepsi Anda terhadap suara telinga berdengung sehingga tidak lagi mengganggu.
7. Menggunakan Alat Bantu Dengar
Jika telinga berdengung disebabkan oleh gangguan pendengaran, menggunakan alat bantu dengar dapat membantu mengurangi gejala telinga berdengung. Alat bantu dengar akan membantu memperbaiki pendengaran Anda dan mengurangi fokus Anda pada suara telinga berdengung.
8. Menjaga Kesehatan Telinga di Lingkungan Kerja
Jika lingkungan kerja Anda memiliki paparan suara yang tinggi, pastikan untuk menggunakan alat pelindung telinga seperti earplug atau earmuff untuk melindungi telinga Anda. Jangan biarkan telinga Anda terus menerus terpapar suara keras yang dapat memicu telinga berdengung.
9. Menghindari Penggunaan Alkohol dan Rokok
Alkohol dan rokok dapat memperburuk kondisi telinga berdengung. Hindarilah konsumsi alkohol dan menghindari terpapar asap rokok. Keduanya dapat memicu peradangan dan mengganggu sirkulasi darah di telinga yang dapat memperburuk telinga berdengung yang Anda rasakan.
10. Olahraga dan Hidup Sehat
Melakukan olahraga secara teratur dan menjalani gaya hidup sehat seperti cukup istirahat, minum air yang cukup, dan mengelola berat badan dapat membantu mengurangi gejala telinga berdengung. Olahraga akan meningkatkan sirkulasi darah yang dapat membantu mengurangi telinga berdengung yang Anda rasakan.
11. Menghindari Obat-obatan Tertentu
Beberapa obat-obatan tertentu seperti obat antiinflamasi nonsteroid, obat antivirus, dan obat obat kemoterapi dapat memicu telinga berdengung. Jika Anda merasa telinga berdengung Anda disebabkan oleh obat-obatan yang Anda konsumsi, konsultasikan dengan dokter Anda untuk mencari alternatif obat yang lebih aman.
Dengan mengikuti beberapa cara di atas, diharapkan Anda dapat mengatasi telinga berdengung terus menerus yang Anda alami. Selalu ingat bahwa tiap individu mungkin memiliki faktor penyebab dan penanganan yang berbeda-beda, oleh karena itu konsultasikanlah dengan dokter untuk penanganan yang tepat.
