Menyusui adalah salah satu cara terbaik untuk memberikan nutrisi kepada bayi yang baru lahir. ASI atau air susu ibu mengandung zat gizi yang penting untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi. Namun, ada kalanya ibu menyusui perlu menyimpan ASI untuk digunakan di lain waktu, misalnya saat bepergian atau ketika harus meninggalkan bayi dengan penjaga. Berikut adalah panduan lengkap tentang cara menyimpan ASI yang benar dan aman bagi bayi.
1. Siapkan Alat Penyimpanan ASI yang Bersih dan Steril
Sebelum menyimpan ASI, pastikan Anda telah menyiapkan alat penyimpanan yang bersih dan steril. Gunakan wadah atau botol khusus untuk menyimpan ASI yang telah disarankan oleh para ahli kesehatan. Pastikan juga tangan Anda dalam keadaan bersih sebelum menyalurkan ASI ke dalam wadah penyimpanan.
2. Pilih Wadah Penyimpanan yang Tepat
Pilih wadah penyimpanan ASI yang terbuat dari bahan yang aman dan tidak mengandung bahan berbahaya yang dapat merusak kualitas ASI. Wadah yang direkomendasikan biasanya terbuat dari bahan plastik yang bebas BPA. Selain itu, pastikan wadah tersebut dapat menahan suhu dingin dengan baik.
3. Simpan ASI di Kulkas atau Freezer
Setelah Anda memerah ASI, segera simpan dalam kulkas atau freezer agar kualitas nutrisinya tetap terjaga. ASI bisa disimpan di kulkas dalam suhu sekitar 0-4 derajat Celcius selama maksimal 3-5 hari. Sedangkan jika disimpan di freezer, ASI bisa bertahan hingga 6 bulan, tergantung suhu freezer yang digunakan.
4. Hindari Menyimpan ASI dalam Pintu Kulkas
Meskipun kulkas terlihat seperti tempat yang nyaman untuk menyimpan ASI, sebaiknya hindari menyimpan ASI di pintu kulkas. Suhu di pintu kulkas lebih tidak stabil dibandingkan di dalam rak kulkas, sehingga dapat memengaruhi kualitas ASI.
5. Penyimpanan ASI di Tempat Bawaan Bayi
Jika Anda bepergian bersama bayi dan perlu membawa ASI yang sudah dipompa sebelumnya, pastikan untuk menggunakan tas penyimpanan yang dilengkapi dengan bantalan es. Bantalan es akan membantu menjaga suhu ASI tetap dingin selama perjalanan.
6. Pemanasan ASI yang Benar
Saat akan memberikan ASI yang disimpan, pastikan Anda menggunakan metode pemanasan yang benar. ASI yang telah disimpan di kulkas atau freezer sebaiknya tidak dipanaskan langsung di atas kompor. Gunakan metode seperti merendam wadah ASI dalam air hangat atau menggunakan heater khusus untuk pemanasan ASI.
7. Gunakan ASI yang Sudah Disimpan dengan Prinsip FIFO
Prinsip FIFO atau First In First Out berarti mengutamakan penggunaan ASI yang telah disimpan lebih lama terlebih dahulu sebelum ASI yang baru disimpan. Hal ini penting untuk memastikan ASI yang disimpan tetap segar dan tidak melebihi batas waktu simpan.
8. Kualitas ASI yang Harus Dibuang
Meskipun ASI merupakan sumber nutrisi yang bernilai tinggi, terkadang ASI harus dibuang jika sudah melewati batas waktu simpan yang aman. ASI yang berbau atau berwarna aneh, terkontaminasi, atau telah menjadi keruh sebaiknya tidak digunakan untuk dikonsumsi bayi.
9. Jangan Campur ASI yang Sudah Dipanaskan
Jika Anda panaskan ASI yang sudah disimpan di kulkas atau freezer, jangan campurkan dengan ASI segar yang baru dipompa. Sebaiknya gunakan wadah terpisah untuk ASI yang sudah dipanaskan dan ASI segar untuk menjaga kualitas nutrisi ASI yang diberikan kepada bayi.
10. Simpan ASI dengan Label dan Tanggal Penyimpanan
Untuk memudahkan Anda dalam mengatur waktu penyimpanan ASI, sebaiknya beri label pada wadah penyimpanan ASI dengan tanggal penampungan. Dengan begitu, Anda bisa dengan mudah mengetahui kapan ASI harus digunakan atau dibuang.
11. Konsultasikan dengan Ahli Gizi atau Konsultan Menyusui
Jika Anda masih merasa ragu atau memiliki pertanyaan lebih lanjut mengenai cara menyimpan ASI yang benar, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan ahli gizi atau konsultan menyusui. Mereka akan memberikan informasi dan panduan yang tepat sesuai dengan kebutuhan bayi dan kondisi ibu menyusui.
12. Kembali ke Alami Jika Perlu
Terakhir, meskipun penting untuk menyimpan ASI dengan benar untuk kebutuhan bayi, jangan lupa bahwa memberikan ASI secara langsung dari payudara adalah cara terbaik untuk memberikan nutrisi kepada bayi. Jika memungkinkan, berikan ASI secara langsung kepada bayi sesering yang dibutuhkan.
Dengan mengikuti petunjuk yang benar dalam menyimpan ASI, Anda bisa memastikan kualitas nutrisi yang diberikan kepada bayi tetap terjaga. Selalu perhatikan kebersihan dan keamanan dalam proses penyimpanan ASI untuk menjaga kesehatan bayi Anda. Selamat menyusui!