News

Pengertian Bahan Baku dan Jenis-Jenisnya

Dalam dunia industri, bahan baku merupakan hal yang sangat penting. Tanpa bahan baku, produksi tidak dapat berjalan dan produk akhir tidak dapat dibuat. Oleh karena itu, pengertian bahan baku dan jenis-jenisnya perlu diketahui oleh setiap produsen atau pengusaha. Pada artikel ini akan dijelaskan mengenai pengertian bahan baku dan jenis-jenisnya.

Pengertian Bahan Baku

Bahan baku adalah suatu bahan yang digunakan untuk memproduksi barang. Bahan baku dapat berupa bahan mentah atau bahan yang telah diproses namun masih harus digunakan kembali untuk memproduksi produk baru. Bahan baku biasanya diolah lebih lanjut sebelum dijadikan produk jadi.

Beberapa faktor yang harus dipertimbangkan dalam pemilihan bahan baku adalah ketersediaan bahan baku, biaya produksi, kualitas produk yang akan dihasilkan, dan aspek lingkungan yang menjadi tanggung jawab sosial produsen.

Jenis-jenis Bahan Baku

Bahan baku dapat dibagi menjadi beberapa jenis berdasarkan sumbernya. Berikut ini adalah penjelasan mengenai jenis-jenis bahan baku.

1. Bahan baku alamiah
Bahan baku alamiah adalah bahan baku yang berasal dari alam. Contoh bahan baku alamiah adalah kayu, pasir, batu, minyak bumi, biji-bijian, dan sebagainya. Bahan baku alamiah memiliki keunggulan dalam hal daya tahan, kekuatan, dan kemampuan regenerasi.

Namun, kekurangan bahan baku alamiah adalah ketergantungan terhadap keberadaan bahan baku tersebut. Selain itu, penggunaan bahan baku alamiah dapat merusak lingkungan jika tidak dikelola dengan benar.

2. Bahan baku buatan manusia
Bahan baku buatan manusia adalah bahan baku yang dihasilkan dari proses teknologi. Contoh bahan baku buatan manusia adalah plastik, baja, kain sintetis, dan sebagainya. Bahan baku buatan manusia memiliki keunggulan dalam hal kemampuan produksi yang besar dan kualitas yang seragam.

Namun, kekurangan bahan baku buatan manusia adalah penggunaannya dapat berdampak negatif pada lingkungan dan kesehatan manusia jika tidak diatur dengan benar.

3. Bahan baku limbah
Bahan baku limbah adalah bahan baku yang berasal dari hasil produksi atau konsumsi manusia. Contoh bahan baku limbah adalah sisa kayu dari pengolahan kayu, sisa makanan dari industri makanan, dan sebagainya. Bahan baku limbah memiliki keunggulan dalam hal sumber daya yang dapat didaur ulang dan pengurangan penggunaan sumber daya alam.

Namun, kekurangan bahan baku limbah adalah tidak semua bahan limbah dapat didaur ulang dan penggunaannya terbatas pada kemampuan pengolahan yang dimiliki.

4. Bahan baku peralatan
Bahan baku peralatan adalah bahan baku yang digunakan kembali dari suatu produk atau peralatan yang sudah tidak terpakai lagi. Contoh bahan baku peralatan adalah baja bekas, kertas bekas, atau limbah elektronik.

Bahan baku peralatan memiliki keunggulan dalam hal sumber daya yang dapat didaur ulang dan pengurangan penggunaan sumber daya alam. Namun, kekurangan bahan baku peralatan adalah pemanfaatannya terbatas pada kemampuan pengolahan yang dimiliki dan kualitas bahan baku yang tidak selalu seragam.

Kesimpulan

Bahan baku merupakan komponen penting dalam produksi barang. Pengertian bahan baku adalah suatu bahan yang digunakan untuk memproduksi barang. Jenis-jenis bahan baku adalah bahan baku alamiah, bahan baku buatan manusia, bahan baku limbah, dan bahan baku peralatan. Pemilihan jenis bahan baku dapat mempengaruhi biaya produksi, kualitas produk, dan tanggung jawab sosial produsen dalam mempertahankan lingkungan hidup. Oleh karena itu, pemilihan jenis bahan baku perlu dipikirkan secara matang.

Pengertian Bahan Baku dan Jenis-Jenisnya

Pengertian Bahan Baku dan Jenis-Jenisnya – Dalam dunia industri tidak bisa dilepaskan dari yang namanya bahan baku. Bahan baku tidak bisa lepas dari dunia industri karena setiap produk yang berasal dari industri pasti dihasilkan dari bahan baku terbaik. Bahan baku bukan hanya digunakan di industri yang besar, tetapi juga bisa digunakan di kancah industri rumahan. Akan tetapi, biasanya bahan baku sering dikaitkan dengan perusahaan besar.

Bahan baku di dunia industri merupakan faktor terpenting dalam keberlangsungan sebuah industri. Suatu industri yang tidak memiliki bahan baku, maka tidak bisa menghasilkan suatu produk. Oleh sebab itu, untuk menjaga kelancaran proses produksi, maka persediaan bahan baku harus terus dipantau dengan baik.

sobat android62, ingin tahu lebih banyak tentang bahan baku? Supaya mengetahui lebih jelas tentang apa itu bahan baku hingga jenis-jenis bahan baku, maka kamu bisa membaca artikel ini sampai selesai. Jadi, selamat membaca.

Pengertian Bahan Baku

Dalam mengenal suatu hal, sudah semestinya untuk mengenali pengertiannya terlebih dahulu. Oleh karena itu di bawah ini akan dijelaskan beberapa pengertian bahan baku.

1. Menurut KBBI

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) bahan baku adalah bahan untuk diolah melalui proses produksi menjadi barang jadi atau bahan kebutuhan pokok untuk membuat sesuatu.

2. Menurut Sofjan Assauri

Bahan baku adalah seluruh bahan produksi yang meliputi semua bahan yang digunakan dalam dalam suatu perusahaan, kecuali berbagai macam bahan yang secara fisik akan dijadikan satu dengan produk yang dihasilkan dari suatu perusahaan.

3. Menurut Hanggana

Bahan baku adalah suatu bahan yang berfungsi untuk menghasilkan barang jadi, bahan tersebut akan saling terikat atau bahan produksi menjadi satu dengan barang jadi. Selain itu, Hanggana juga mengatakan bahwa di dalam sebuah perusahaan tidak bisa dilepaskan dari bahan baku dan bahan penolong karena kedua bahan tersebut sangat memengaruhi proses produksi hingga hasil produksi.

Berdasarkan pengertian bahan baku di atas, maka dapat dikatakan bahwa bahan baku adalah bahan utama yang ada di suatu perusahaan dan sangat dibutuhkan dalam menghasilkan atau menciptakan suatu produk.

Baca Juga:  Manfaat Sholat Tahajud Bagi Kehidupan

Pengusaha yang memiliki perusahaan yang besar sudah seharusnya untuk mengetahui pengeluaran biaya bahan baku. Hal ini dikarenakan pengeluaran biaya bahan baku akan menentukan kemajuan suatu perusahaan. Dengan demikian, pengeluaran biaya bahan baku menjadi suatu yang krusial bagi pemilik perusahaan.

Bahan baku yang bisa diolah menjadi barang jadi akan bermanfaat bagi setiap individu terutama dalam menjalani aktivitas sehari-hari. Maka dari itu, perusahaan harus menjaga kestabilan bahan baku supaya bahan jadi tetap bisa melakukan produksi, sehingga kebutuhan setiap individu bisa terpenuhi.

Jenis-Jenis Bahan Baku

Bahan baku dalam suatu industri terbagi menjadi dua jenis, yaitu bahan baku langsung dan bahan baku tidak langsung.

1. Bahan Baku Langsung (Direct Material)

Bahan baku langsung adalah bahan utama dalam proses produksi yang sangat diperlukan oleh suatu perusahaan dan terlihat secara langsung. Dengan adanya bahan baku langsung, maka proses produksi akan berjalan dengan lancar, sehingga barang jadi akan mudah untuk diproduksi.

Dalam pembelian bahan baku langsung sesegera mungkin untuk dilakukan. Maka dari itu, biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan bahan baku langsung harus segera dikeluarkan agar proses produksi bisa segera dilakukan.

Dengan demikian, bahan baku langsung bisa dikatakan sebagai bahan utama yang sangat penting. Jadi, tidak adanya bahan baku, maka tidak ada barang jadi yang diproduksi. Jika barang jadi tidak diproduksi akan mengakibatkan suatu perusahaan mengalami kerugian.

2. Bahan Baku Tidak Langsung (Indirect Material)

Bahan baku tidak langsung adalah bahan yang dapat membantu proses produksi, tetapi tidak secara langsung terlihat di barang jadi yang dihasilkan dari suatu produksi. Jika bahan baku langsung harus ada agar dapat menjalankan proses produksi, maka bahan baku tidak langsung tidak mesti ada dan suatu produksi tetap berjalan. Dengan kata lain, ada atau tidak adanya bahan baku tidak langsung, proses produksi akan tetap berjalan.

Ketika membeli bahan baku tidak langsung, sebaiknya cari tahu terlebih dahulu apakah bahan baku tersebut benar-benar dibutuhkan oleh perusahaan atau tidak. Jika perusahaan membeli bahan baku tidak langsung secara berlebihan bisa menyebabkan kerugian pada suatu perusahaan.

Singkatnya, setiap bahan baku tidak langsung merupakan bahan pendamping dari bahan baku utama. Meskipun menjadi bahan pendamping, bahan baku tidak langsung tetap memiliki peran dalam proses produksi.

Faktor-Faktor yang Memengaruhi Persediaan Bahan Baku

Bagi seorang pengusaha atau sebuah perusahaan sudah seharusnya mengetahui faktor-faktor yang dapat memengaruhi persediaan bahan baku. Dengan mengetahui faktor-faktor ini, maka pengusaha atau perusahaan bisa memperhitungkan bahan baku yang digunakan untuk memuat barang jadi.

Perhitungan yang tepat akan menghasilkan kondisi keuangan perusahaan yang stabil. Jika keuangan perusahaan stabil, maka suatu industri atau perusahaan berkembang ke arah yang lebih baik dan maju.

Di bawah ini akan dijelaskan beberapa faktor yang sangat memengaruhi persediaan bahan baku.

1. Bentuk dan Fungsi Pembelian Bahan Baku

Dalam kegiatan usaha atau bisnis penting untuk memperhatikan bentuk dan fungsi dari bahan baku yang akan digunakan. Dengan mengetahui fungsi dan bentuk dari bahan baku, maka proses produksi akan berjalan dengan optimal. Proses produksi yang berjalan dengan optimal dapat diartikan bahwa semua bahan baku dapat digunakan atau tidak ada bahan baku yang terbuang.

Jika perusahaan sudah salah membeli bahan baku akan menyebabkan kerugian pada perusahaan. Selain itu, bahan baku yang sudah dibeli tidak bisa digunakan karena tidak hubungannya dengan produksi barang jadi. Jadi, ketika menjalankan bisnis atau usaha jangan pernah lupa untuk memperhatikan bentuk dan fungsi bahan baku.

2. Harga Bahan Baku

Sudah seharusnya kalau harga bahan baku untuk melakukan suatu produksi harus diperhatikan. Hal ini menjadi penting karena sangat memengaruhi keuangan industri atau perusahaan. Dengan menghitung harga bahan baku, maka industri atau perusahaan bisa memperkirakan harga jual barang jadi, biaya pengeluaran, dan lain-lain secara tepat.

Dengan kata lain, faktor harga bahan baku menjadi suatu landasan bagi industri atau perusahaan dalam menyiapkan persediaan bahan baku. Selain itu, kondisi keuangan yang dapat dijaga dengan baik akan membuat perusahaan atau industri semakin tumbuh dan berkembang dengan baik.

3. Estimasi Penggunaan Bahan Baku

Estimasi penggunaan bahan baku menjadi faktor persediaan bahan baku yang perlu diperhatikan. Estimasi penggunaan bahan baku ini berfungsi untuk mengetahui berapa lama bahan baku tersebut dapat digunakan untuk menghasilkan barang jadi.

Faktor ini bisa dikatakan sebagai faktor penting yang dapat memengaruhi persediaan bahan baku. Dengan mengetahui estimasi penggunaan bahan baku, perusahaan atau industri akan mengetahui jumlah bahan baku yang dibutuhkan ketika melakukan proses produksi.

4. Biaya Pembelian Bahan Baku

Ketika membeli bahan baku pengukuran biaya harus diperhatikan karena akan memengaruhi persediaan bahan baku. Selain itu, biaya persediaan bahan baku juga memengaruhi keuangan perusahaan.

Biaya pembelian bahan baku harus dipisahkan dari biaya lainnya agar perusahaan atau industri tidak kesulitan dalam menghitung biaya bahan baku. Oleh sebab itu, faktor biaya persediaan bahan baku harus diperhatikan oleh pengusaha agar keberlangsungan perusahaan atau industri tetap berjalan.

5. Waktu Tunggu Pemesanan Bahan Baku 

Jika ada sebuah pengusaha atau perusahaan melakukan sebuah pemesanan bahan baku untuk proses produksi, maka lamanya waktu pemesanan harus diperhatikan. Dengan menghitung lamanya waktu pemesanan bahan baku, pengusaha atau perusahaan bisa memperkirakan persediaan bahan baku produksi apakah masih cukup atau tidak.

Waktu tunggu pemesanan bahan baku, sebaiknya jangan diabaikan dan selalu terus diperhatikan supaya bahan baku tidak mengalami kekurangan. Bahan baku yang tidak mengalami kekurangan bisa menyebabkan proses produksi tidak berjalan, sehingga perusahaan tidak mendapatkan pemasukan.

6. Penggunaan Bahan Baku

Penggunaan bahan baku harus diperhatikan karena sangat berkaitan dengan proses produksi barang jadi. Penggunaan bahan baku biaya menentukan biaya yang harus dikeluarkan untuk menghasilkan barang jadi. Maka dari itu, supaya proses produksi berjalan dengan baik, perusahaan atau industri harus memperhatikan penggunaan bahan baku yang optimal.

Baca Juga:  Download Among Us Mod Apk 2023 Always Impostor

7. Kebijakan Pembelian Bahan Baku

Dalam membeli bahan baku, perusahaan atau industri harus memperhatikan kebijakan yang berlaku, baik itu kebijakan dari perusahaan atau kebijakan dari pemerintah. Jika perusahaan mengabaikan kebijakan, maka bisa dikatakan bahwa perusahaan itu sudah melanggar aturan yang berlaku. Selain itu, kebijakan bahan pembelian bahan baku akan memengaruhi persediaan bahan baku.

8. Pembelian Kembali

Dalam menjaga persediaan bahan baku dapat dilakukan dengan cara melakukan pembelian kembali. Pembelian kembali perlu dilakukan oleh industri atau perusahaan supaya persediaan bahan aman terkendali. Maka dari itu, pembelian kembali masuk ke dalam-faktor-faktor yang memengaruhi persediaan bahan baku.

Dengan melakukan pembelian kembali bahan baku, perusahaan bisa menghitung berapa lama waktu tunggu yang diperlukan. Waktu tunggu bahan baku yang sudah diperhitungkan, maka bisa menyesuaikan waktu yang tepat untuk menggunakan bahan baku. Dengan kata lain, bahan baku yang datang tepat waktu tidak perlu disimpan, sehingga mengurangi pengeluaran suatu perusahaan.

9. Pengamanan Persediaan Bahan Baku

Persediaan bahan baku harus terus ada supaya proses produksi terus berjalan, sehingga industri atau perusahaan tidak mati. Oleh sebab itu, pengamanan persediaan bahan baku harus terjamin, baik bahan yang digunakan langsung atau bahan baku yang disimpan terlebih dahulu.

Jika sebuah industri atau perusahaan sudah bisa mengamankan persediaan bahan baku, maka kemungkinan besar proses produksi bisa berjalan dengan lancar. Proses produksi yang berjalan dengan lancar akan menghasilkan produksi atau barang jadi sesuai target pasar, sehingga akan ada banyak keuntungan yang masuk ke perusahaan atau industri.

Meskipun penggunaan bahan baku sudah ada perhitungannya, tetapi alangkah baiknya tetap melakukan pengamanan persediaan bahan baku.

10. Biaya Penyimpanan Bahan Baku

Faktor biaya penyimpanan harus sangat diperhatikan karena tidak semua bahan baku yang dibeli secara langsung akan langsung digunakan. Bahkan, terkadang ada bahan baku yang memang perlu disimpan terlebih dahulu, setelah disimpan beberapa hari baru bisa diolah.

Biaya penyimpanan bahan baku yang perlu dihitung, seperti penggunaan listrik, pembayaran ruangan (jika sewa), dan lain-lain. Jika tidak dilakukan perhitungan biaya penyimpanan bahan baku, maka industri atau perusahaan akan kaget karena ada biaya keluar yang tidak diketahui, sehingga keuangan perusahaan atau industri menjadi berantakan.

Maka dari itu, bagi perusahaan atau pengusaha sangat perlu menghitung biaya yang diperlukan untuk penyimpanan bahan baku.

Tipe-Tipe Industri Berdasarkan Bahan Baku

Berdasarkan bahan baku yang ada, industri terbagi menjadi beberapa tipe. Di bawah ini akan dijelaskan beberapa tipe industri

1. Industri Berbasis Agro

Industri berbasis agro adalah industri yang bahan baku utamanya menggunakan produk nabati dan produk hewani. Dalam bahasa Inggris, industri berbasis agro disebut juga dengan sebutan Agro Based Industries. Misalnya, tekstil kapas, susu, minyak nabati dan lain-lain.

Industri berbasis agro mengubah bahan baku nabati dan bahan baku hewani menjadi suatu barang jadi. Barang jadi yang dihasilkan dari proses produksi industri berbasis agro akan bermanfaat bagi kehidupan masyarakat.

Dengan demikian, industri berbasis agro sangat bergantung terhadap keberlangsungan makhluk hidup. Jika makhluk hidup yang dibutuhkan untuk menjadi bahan baku industri berbasis agro sudah tidak ada, maka kemungkinan besar industri berbasis agro akan mengalami kerugian.

2. Industri Berbasis Mineral

Industri berbasis mineral adalah industri yang bahan baku utamanya berasal dari hasil galian pertambangan. Industri berbasis mineral biasanya menyediakan bahan raw material yang dibutuhkan untuk industri lainnya. Industri ini dapat disebut dalam bahasa Inggris dengan sebutan (Mineral Based Industries).

Industri ini sangat bergantung terhadap hasil pertambangan. Jika hasil pertambangan sedang sedikit, maka barang jadi yang dihasilkan menjadi sedikit juga. Bahkan, jika hasil pertambangan habis, maka bahan baku utama untuk membuat barang jadi tidak bisa dilakukan.

Bahan raw materials yang berasal dari industri berbasis mineral biasanya akan digunakan untuk membuat bahan bangunan atau alat berat. Industri ini akan semakin untung ketika banyak sekali perusahaan lain yang ingin bekerja sama.

Dalam industri berbasis mineral, semakin banyak perusahaan lain yang mengajak bekerja sama, maka akan semakin besar keuntungan yang didapatkan oleh perusahaan.

3. Industri Berbasis Kelautan

Industri berbasis kelautan adalah industri yang bahan utama untuk memproduksi barang jadi berasal dari laut. Ikan dan biota-biota laut  sangat mudah untuk ditemukan dan sangat banyak. Biota laut dan ikan laut tidak selamanya mudah ditemukan karena pada beberapa musim ikan dan biota laut akan sulit untuk didapatkan.

Industri berbasis kelautan dapat disebut juga dengan nama (Marine Based Industries). Untuk mendapatkan bahan baku dari industri sangat disarankan untuk melihat musim dan cuaca. Dengan melihat kedua hal itu, ikan dan biota laut yang didapatkan bisa lebih banyak, sehingga proses produksi berjalan lancar.

Proses produksi yang berjalan dengan lancar bisa meningkatkan laba perusahaan. Barang jadi yang biasanya diproduksi oleh industri berbasis kelautan, seperti minyak ikan, ikan kaleng, dan lain-lain.

4. Industri Berbasis Hutan

Industri berbasis hutan adalah industri yang bahan utamanya berasal dari lingkungan hutan. Oleh karena itu, jangan menggunakan bahan utama secara berlebihan karena jika habis, maka untuk mendapatkan bahan utama harus menunggu waktu yang lama. Bahkan, beberapa pohon ada yang sudah tidak tumbuh lagi, karena diambil secara berlebihan.

Industri berbasis hutan disebut juga dengan nama (Forest Based Industries). Barang jadi pada industri ini bisa saja harganya naik. Naiknya harga barang jadi terjadi karena stok bahan utama sudah habis, tetapi permintaan konsumen semakin tinggi.

Contoh-contoh barang jadi dari industri berbasis hutan, seperti mebel, kertas, industri, dan sebagainya.

Kesimpulan

Sebuah industri atau perusahaan dalam menjalankan suatu produksinya sangat membutuhkan yang namanya bahan baku. Tanpa adanya bahan baku dalam suatu industri atau perusahaan, maka bisa dipastikan bahwa tidak akan ada yang namanya proses produksi.

Oleh sebab itu. bahan baku ini sangat perlu diperhatikan bagi industri atau perusahaan terutama persediaannya. Singkatnya, industri atau perusahaan jangan sampai mengalami kekurangan bahan baku, karena bisa mengganggu kelancaran produksi.