News

Pengertian, Ciri, & Klasifikasi Plantae

Plantae atau tumbuhan sangat banyak jenisnya dan dapat ditemukan di berbagai tempat yang berbeda di seluruh dunia. Dalam ilmu biologi, Plantae adalah salah satu dari lima kingdom yang dikenal, bersama dengan Monera, Protista, Fungi, dan Animalia. Plantae merupakan organisme yang mempunyai keunikan dalam hal memiliki kemampuan untuk melakukan fotosintesis, yang artinya mereka dapat memproduksi makanan sendiri dari cahaya matahari dan air. Berikut ini adalah pengertian, ciri, dan klasifikasi Plantae yang dapat membantu memahami lebih lanjut tentang jenis-jenis tumbuhan.

Pengertian Plantae

Plantae adalah kelompok organisme yang mempunyai kemampuan untuk membuat makanannya sendiri melalui proses fotosintesis. Mereka memerlukan air dan cahaya matahari untuk melakukan fotosintesis dan menghasilkan zat makanan yang dibutuhkan untuk bertahan hidup. Sebagai organisme yang sangat penting bagi kehidupan di bumi, tumbuhan juga mempunyai manfaat yang sangat banyak, seperti menyediakan oksigen, menyediakan makanan bagi manusia dan hewan, serta menyediakan bahan baku untuk berbagai kebutuhan manusia seperti obat-obatan dan bahan bangunan.

Ciri-ciri Plantae

Tumbuhan mempunyai beberapa ciri-ciri yang membedakan mereka dari organisme lainnya, seperti sebagai berikut:

1. Memiliki pigmen hijau (klorofil)

Tumbuhan memiliki klorofil yang membuatnya berwarna hijau, yang menjadikan tumbuhan mampu melakukan fotosintesis dan menghasilkan makanan secara mandiri.

2. Sel eukariotik dan bertubuh banyak

Tumbuhan mempunyai sel yang mempunyai nukleus dan organel yang cukup kompleks. Tubuh tumbuhan terdiri dari organ-organ seperti akar, batang, daun, dan bunga.

3. Berbiji atau tidak berbiji

Tumbuhan dibedakan menjadi dua jenis yaitu tumbuhan berbiji dan tumbuhan tidak berbiji. Tumbuhan berbiji mempunyai biji sebagai alat untuk reproduksi, sedangkan tumbuhan tidak berbiji bereproduksi dengan cara mengeluarkan spora.

4. Bersifat autotrofik

Tumbuhan mempunyai kemampuan untuk membuat makanannya sendiri melalui fotosintesis.

Klasifikasi Plantae

Tumbuhan dibagi menjadi beberapa kategori berdasarkan ciri-ciri biologis dan struktur anatomi mereka. Berikut adalah klasifikasi Plantae yang lebih lengkap.

1. Algae (Ganggang)

Ganggang termasuk ke dalam kelompok tumbuhan berukuran kecil hingga besar yang mengandung klorofil dan hidup di air atau secara terestrial. Mereka sangat berguna dalam sistem ekologi karena memainkan peran penting sebagai produsen utama di lingkungan air dan sebagai penghasil oksigen di udara.

2. Bryophytes (Lumut)

Lumut merupakan kelompok tumbuhan yang tidak mempunyai akar sejati, daun dan batang, tetapi terdiri dari bagian-bagian yang mengerucut kecil yang disebut thallus. Merupakan tumbuhan paling awal yang muncul di bumi dan tumbuh di tempat-tempat yang lembab.

3. Pteridophytes (Paku)

Paku adalah kelompok tumbuhan yang mempunyai daun, batang dan akar sejati, namun tidak mempunyai biji. Paku termasuk tumbuhan yang penting dalam ekosistem dan sering digunakan sebagai dekorasi dan bahan bangunan alami.

4. Gymnosperms (Tumbuhan Berbiji Terbuka)

Tumbuhan berbiji terbuka, dinamakan demikian karena biji mereka tidak terlindungi oleh sebuah buah. Contohnya adalah pohon cemara, pinus dan cypress.

5. Angiosperms (Tumbuhan Berbiji Tertutup)

Angiosperms atau tumbuhan berbiji tertutup mempunyai biji yang terlindungi oleh sebuah buah. Mereka adalah jenis tumbuhan yang paling beragam dan banyak ditemukan di berbagai habitat di seluruh dunia. Contohnya adalah sayur-sayuran, buah-buahan, bunga-bungaan, dan tanaman hias.

Kesimpulan

Plantae atau tumbuhan atau sesuatu yang sangat penting bagi kehidupan di bumi. Mereka memiliki kemampuan unik dalam melakukan fotosintesis dan memproduksi makanan sendiri. Tumbuhan dibagi ke dalam beberapa kelompok berdasarkan ciri-ciri biologis dan struktur anatomi mereka. Masing-masing kelompok tumbuhan mempunyai peran yang unik dalam ekosistem dan sering digunakan oleh manusia untuk berbagai keperluan. Oleh karenanya, penting bagi kita untuk memahami pengertian, ciri, dan klasifikasi Plantae agar kita dapat memaksimalkan manfaat yang dapat diambil dari organisme ini untuk kepentingan manusia dan lingkungan di masa depan.

Pengertian, Ciri, & Klasifikasi Plantae

android62.com Literasi – Tahukah kamu, beberapa bukti menunjukkan bahwa telah terdapat alga di daratan sejak 1,2 milyar tahun yang lalu. Alga sebagai bagian dari Plantae atau tumbuh-tumbuhan telah ada sejak masa Ordovician (450 juta tahun yang lalu) hingga masa Silurian (420 juta tahun yang lalu). Linnaeus kemudian mengklasifikasikan seluruh pembagian organisme  menjadi 2 kingdom yaitu animalia dan vegetabilia (plantae). Mari mengenal organisme tumbuhan atau plantae dengan lebih dekat, simak penjelasan lengkapnya berikut ini sobat android62.

PENGERTIAN PLANTAE

Kingdom Plantae atau yang lebih dikenal dengan tumbuhan ialah salah satu organisme eukariotik multiseluler dengan dinding sel dan klorofil. Klorofil adalah zat hijau daun yang berfungsi dalam proses fotosintesis, sehingga tumbuhan mampu membuat makanannya sendiri (autotroph). Hal inilah yang menjadi pembeda antara Kingdom Plantae dan Kingdom Animalia.

Diluar konteks formal, kata “tumbuhan” mengacu pada organisme yang mempunyai ciri-ciri tertentu seperti dapat melakukan fotosintesis, menghasilkan selulosa, dan multiseluler. Muncul banyak kritikan mengenai fungi termasuk bagian dari kingdom plantae, karena fungi mendapatkan makanan bukan melalui proses fotosintesis, melainkan dari sisa-sisa bahan organik.

Selain itu, bahan penyusun dinding sel fungi tidak sama dengan tumbuhan, justru lebih mirip dengan hewan. Oleh karena itu, fungi dikeluarkan dari kingdom plantae dan membuat kingdom tersendiri yang dinamakan dengan kingdom fungi. Sebagian besar jenis alga juga dikeluarkan dari kingdom plantae karena tidak mempunyai klorofil.

Dengan begitu beragamnya sel penyusun tumbuhan, jaringan yang ada di dalamnya, membuat beragam pula jenis tumbuhan yang ada. Dalam buku Buku Ajar Kultur Jaringan Tumbuhan kamu dapat mempelajari mengenai kultur jaringan tumbuhan.

CIRI-CIRI PLANTAE

Tumbuhan dikatakan sudah berevolusi sebelum hewan dan terletak pada awal paling rantai makanan. Tanpa tumbuhan, sebagian besar organisme tidak dapat bertahan hidup. Tumbuhan bisa tumbuh subur bahkan dalam kondisi paling keras. Bahkan daerah dingin tundra dari Bumi bahkan mengandung beberapa vegetasi. Berikut ini beberapa ciri-ciri plantae yang perlu kamu ketahui:

  • Multiseluler atau mempunyai banyak sel
  • Autrotrof, bisa membuat makanan sendiri
  • Eukariotik, merupakan sel yang telah memiliki membrane inti sel.
  • Terdapat dinding sel yang terbuat dari selulosa
  • Hidup di daratan yang lembab atau perairan
  • Dapat menyimpan cadangan makanan dalam bentuk amilum (pati)
  • Memperoleh makanan dengan cara fotosintesis yang dibantu dengan cahaya matahari
  • Bereproduksi secara seksual (putik dan benang sari) maupun aseksual (cangkok, tunas, setek dan lainya)
  • Memiliki akar yang berguna untuk menyerap air dan memperkokoh tumbuhan
  • Memiliki daun untuk mengumpulkan sinar matahari yang digunakan untuk menghasilkan glukosa. Memiliki organ dan sistem organ Memiliki bunga sebagai alat reproduksi seksual.
  • Memiliki pergiliran keturunan dalam siklus hidupnya yang disebut metagenesis. Metagenesis pada kingdom plantae adalah siklus hidup suatu tumbuhan yang menampilkan suatu pergiliran generasi. Siklus tersebut tersusun dari generasi gametofit yang merupakan individu multiseluler menghasilkan gamet haploid serta generasi sporofit yang merupakan individu multiseluler yang menghasilkan spora yang dihasilkan oleh sel penghasil spora (sel sporogenik).
Baca Juga:  Contoh-contoh Landasan Teori Untuk Karya Ilmiah

KLASIFIKASI JENIS KINGDOM PLANTAE

Diluar konteks formal, kata “tumbuhan” mengacu pada organisme yang mempunyai ciri-ciri tertentu seperti dapat melakukan fotosintesis, menghasilkan selulosa, dan multiseluler. Kingdom plantae terbagi menjadi 3 divisi yaitu pterydophyta (tumbuhan paku), bryophyta (tumbuhan lumut), dan spermatophyta (tumbuhan berbiji).

FILUM PTERIDOPHYTA (TUMBUHAN PAKU)

Pteridophyta atau tumbuhan paku telah mempunyai jaringan pengangkut (kormus) dan organ sejati. Tumbuhan paku bereproduksi secara aseksual dengan spora. Tumbuhan ini mengalami metagenesis. Pada umumnya tumbuhan paku hidup di darat terutama di daerah hutan hujan tropis. Tetapi, ada beberapa jenis paku yang hidup mengapung di air.

Pteridophyta adalah tumbuhan yang telah memiliki batang, akar, dan daun sejati, berkembang biak dengan spora (kormofita berspora) dan mengalami suatu pergiliran keturunan. Selain itu, tumbuhan paku juga memiliki klorofil, pembuluh angkut xilem dan floem, serta berakar serabut. Kenali lebih dekat Ciri-Ciri Pterydophyta (Tumbuhan Paku) berikut ini sobat android62:

  • Spora yang dihasilkan pada sporofil, terutama pada bagian bawah daunnya.
  • Batang, akar, dan daun dapat dengan mudah di bedakan.
  • Daun muda pada tumbuhan paku tumbuh menggulung (circinnatus).

Jenis-Jenis  Pterydophyta (Tumbuhan Paku):

  • Paku sejati (Pteriopsida): Jenis ini memiliki batang, akar dan daun sejati. Pada daun muda tumbuh menggulung (circinnatus). Jumlah spesiesnya paling banyak yaitu sekitar 12.000 spesies. Contoh : Suplir (Adiantum cuneatum) dan Semanggi (Marsilea crenata).
  • Paku purba (Psilopsida): Jenis ini menghasilkan satu macam spora (homospora). Pada gametofitnya tidak memiliki klorofil dan nutrisi yang diperoleh dari simbiosis dengan jamur. Jumlah spesies tumbuhan paku hampir punah yaitu tersisa 10-13 spesies. Contoh : Psilotum dan Rynia.
  • Paku ekor kuda (Spenopsida): Jenis ini disebut ekor kuda karena bentuk batangnya yang mirip ekor kuda. Habitat tumbuhan ini di daerah subtropis atau tempat yang lembab. Sporangium berupa strobilus, Gametofit biseksual dan memiliki klorofi. Jenis paku ini merupakan paku homospora (menghasilkan satu macam spora) dengan jumlah spesiesnya sekitar 15 spesies. Contoh : Equisetum.
  • Paku kawat (Lycopsida): Paku kawat dapat menghasilkan dua macam spora (heterospora), pada gametofitnya tidak memiliki klorofil. Gametofitnya juga terdiri dari dua yaitu biseksual dan uniseksual. Jumlah spesiesnya paku kawat adalah sekitar 1000 spesies. Contoh: Lycopodium dan Selaginela.

FILUM BRYOPHYTA (TUMBUHAN LUMUT)

Bryophyta tidak mempunyai organ sejati seperti batang, akar, atau daun, serta tidak mempunyai pembuluh angkut xilem dan floem. Bryophyta mempunyai suatu rhizoid kecil yang membuatnya dapat menempel di tanah. Bryophyta biasanya tumbuh di daerah yang lembab dan teduh. Bryophyta adalah sebuah tumbuhan peralihan antara tumbuhan berkormus (kormofita) dengan tumbuhan bertalus (talofita). Sama halnya pteridophyta, bryophyta juga mengalami metagenesis dan mengalami suatu pergiliran keturunan. Ciri-Ciri Bryophyta (Tumbuhan Lumut) diantaranya:

  • Tumbuhan lumut berukuran makroskopis 1-2 cm, dan ada pula yang berukuran mencapai 40 cm.
  • Kormofita merupakan tumbuhan yang sudah dapat dibedakan antara batang, akar dan daun.
  • Memiliki dua bentuk generasi, yakni generasi Sporofit dan generasi Gametofit.
  • Merupakan tumbuhan peralihan karena terdapat tumbuhan yang berupa talus (lembaran yaitu lumut hati), dan tumbuhan yang sudah memiliki struktur tubuh mirip dengan batang, akar dan daun sejati (lumut daun).
  • Talofita merupakan tumbuhan yang tidak dapat dibedakan antara batang, akar dan daun.
  • Tumbuhan lumut merupakan vegetasi perintis (suatu tumbuhan pelopor atau tumbuh sebelum tumbuhan lain dapat tumbuh).

Beberapa tumbuhan lumut yang hidup di daerah hutan hujan dapat dijadikan sebagai penahan erosi serta digunakan untuk menyerap air. Marchantia juga dapat dijadikan sebagai obat penyakit hati, dan ornamen tata ruang. Beberapa spesies tumbuhan ini, seperti Sphagnum dapat dijadikan sebagai obat mata dan kulit. Jenis-Jenis Bryophyta (Tumbuhan Lumut) meliputi lumut daun, lumut hati, dan lumut tanduk.

  • Bryopsida (lumut daun): Merupakan lumut sejati karena bentuk tubuhnya menyerupai tumbuhan kecil yang memiliki batang, akar dan daun sejati. Hidup berkelompok untuk membentuk hamparan tebal seperti beludru. Contoh: Spagnum dan Polytrihcum.
  • Hepaticopsida (lumut hati) : Merupakan lumut berumah dua (deoceus). Jenis lumut ini berbentuk talus, berlobus seperti bentuk hati manusia. Selain itu, jenis lumut ini membentuk zigot. Reproduksi aseksual dengan cara fragmentasi dalam pembentukan spora dan gemmacup (kuncup). Gemmacup adalah struktur khas yang ada pada sebuah gametofit yang berupa mangkok dan mengandung suatu kumpulan lumut kecil. Gemma dapat tersebar dan lepas oleh air yang kemudian tumbuh dan membentuk lumut baru. Pada reproduksi seksual dengan cara fertilisasi antara ovum dan spema. Contohnya : Marchantia polimorpha
  • Anthocerotopsida (lumut tanduk) : Gametofit pada lumut ini serupa dengan lumut hati, namun letak pada sporofitnya berbeda. Sporofit lumut tanduk mempunyai kapsul yang memanjang yang tumbuh seperti tanduk dari gametofit. Contoh : Anthoceros laevis.

FILUM SPERMATOPHYTA (TUMBUHAN BERBIJI)

Istilah “spermatophyta” berasal dari bahasa Yunani yaitu “sperma” yang berarti biji dan “phyton” yang berarti tumbuhan. Biji merupakan hasil pembuahan antara benang sari dan putik di bunga serta menjadi cikal bakal dari individu baru. Spermatophyta dibagi menjadi dua subdivisi yaitu angiospermae (berbiji tertutup) dan gymnospermae (berbiji terbuka). Spermatophyta hidup di darat dan beberapa hidup di air (misalnya teratai). Spermatophyta memiliki batang, akar dan daun sejati.

Baca Juga:  Contoh Invoice Perorangan ke Perusahaan

Ciri-Ciri Spermatophyta (tumbuhan berbiji) diantaranya Memiliki 2 subdivisi yaitu biji tertutup (Angiospermae) dan biji terbuka (Gymnospermae) dan Memiliki organ biji atau bunga yang dihasilkan oleh bunga atau strobilus. Manfaat Spermatophyta (tumbuhan berbiji) dalam kehidupan sehari-hari adalah sebagai makanan pokok.

Contoh nya seperti: padi, sagu, jagung dang gandum juga sebagai peneduh, sumber oksigen, penyerap karbon dioksida dan penyimpan air. Contoh nya seperti: pinus, mahoni, jati dan angsana. Untuk bahan bangunan dan perabotan, Contoh nya seperti: meranti dan jati. Jenis-Jenis Spermatophyta (tumbuhan berbiji) diantaranya:

  • Tumbuhan berbiji tertutup (Angiospermae): Angiospermae adalah tumbuhan yang bakal bijinya berada di dalam bakal buah. Ciri-Ciri Angiospermae diantaranya yaitu Daunnya lebar dan berbentuk pipih, Tulang daunnya berbentuk menjari, menyirip, sejajar atau melengkung., Hidupnya sebagai perdu, pohon, semak dan herba, Alat perkembangbiakannya berupa benang sari dan putik, Memiliki bunga sejati dengan perhiasan berupa mahkota dan kelopak bunga, Berdasarkan jumlah keping bijinya, angiospermae dibagi menjadi dua kelas diantaranya yaitu Monokotil atau tumbuhan berbiji yang berkeping satu atau tunggal dan dikotil yang Memiliki dua daun lembaga (dikotiledon).
  • Tumbuhan berbiji terbuka (Gymnospernae) merupakan tumbuhan yang bakal bijinya tidak ditutupi atau dilindungi oleh bakal buah. Ciri-ciri gymnospernae diantaranya yaitu Gymnospernae memiliki alat kelamin yang terpisah, dimana sel telur terdapat dalam strobilus betina dan serbuk sari terdapat dalam strobilus jantan., Bakal biji tersusun dalam strobilus, Strobilus atau runjung adalah alat perkembangbiakan yang berbentuk kerucut, Batang dan akarnya berkambium, sehingga dapat tumbuh membesar, Daunnya kaku, tebal dan sempit, Tulang daun tidak beraneka ragam, Tidak memiliki bunga sejati, Akarnya berbentuk tunggang, Biasanya pohon atau perdu tidak ada yang berupa herba. Gymnospernae dibagi menjadi 4 kelas diantaranya:
  • Ginkgoinae : Merupakan tumbuhan asli yang berasal dari daratan Cina. Tinggi pohonnya dapat mencapai 30 meter, dan daunnya berbentuk kipas serta mudah gugur. Bakal biji dan serbuk sari tumbuhan ini diperoleh dari individu yang berlainan. Jenis tumbuhan ini hanya terdapat satu species yaitu Ginkgo biloba.
  • Cycadinae tumbuhan berumah dua, yang artinya memiliki strobilus betina saja atau strobilus jantan saja. Contoh: Cycas rumphii (pakis haji).
  • Gnetinae : Anggota kelompok dari jenis tumbuhan ini yaitu berupa perdu, pohon, dan liana (tumbuhan pemanjat). Daunnya berbentuk lonjong atau oval dengan bentuk urat daun menyirip. Contoh : Gnetum gnemon (melinjo).
  • Coniferinae : Tumbuhan ini memiliki ciri khas yaitu selalu hijau sepanjang tahun (evergreen). Strobilus berbentuk kerucut. Contoh: Pinus merkusii (pinus), Agathis alba (damar), Araucaria sp., Cupressus sp., Sequoia sp., Taxus sp. dan Juniperus sp.

MANFAAT KINGDOM PLANTAE

Kingdom Plantae adalah organisme eukariotik multiseluler yang memiliki klorofil dan dinding sel. Terdapat sekitar 400.000 spesies dalam kingdom plantae. Pada rantai makanan kingdom ini berperan sebagai produsen. Kingdom plantae sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia, mulai dari Tumbuhan paku yang bermanfaat sebagai pupuk hijau pada tanaman padi, dapat dijadikan sebagai bahan sayur-sayuran, dapat dijadikan sebagai tanaman hias dan diproses sebagai obat luka.

Tumbuhan lumut dengan spesies Sphagnum juga dapat digunakan sebagai obat kulit, hati dan mata, Beberapa tumbuhan lumut yang tumbuh di hutan hujan juga berfungsi sebagai penahan erosi dan menyerap air. Berikut ini beberapa manfaat lain dari plantae, diantaranya:

  • Beberapa jenis Kingdom Plantae, seperti rotan dan pohon jati dapat dijadikan sebagai bahan baku bangunan, kertas, furnitur, kartu remi, peralatan olahraga dan alat musik.
  • Beberapa jenis Kingdom Plantae, seperti rami mampu menghasilkan serat linen. Serat linen digunakan dalam berbagai tekstil rumah tangga (handuk, taplak meja, dan sebagainya), perlengkapan (tirai, penutup dinding dan hiasan dinding) serta pembuatan pakaian.
  • Sebagian besar nutrisi yang diperoleh manusia berasal dari tumbuhan, seperti jagung, padi, kentang, gandum, dan singkong sebagai bahan makanan pokok atau sumber karbohidrat. Selain itu, ada juga sayur-sayuran, buah-buahan, rempah-rempah dan kacang-kacangan sebagai sumber protein, vitamin dan nutrisi lainnya. Selain makanan, kingdom plantae juga dapat dimanfaatkan sebagai minuman, seperti teh, kopi, bir, wine, dan minuman beralkohol lainnya. Tebu digunakan untuk membuat gula dan penyedap rasa seperti monosodium. Pembuatan margarin dan minyak goreng menggunakan bahan dari plantae, seperti jagung, kelapa sawit, kacang kedelai, zaitu dan bunga matahari.
  • Beberapa jenis tumbuhan dari kingdom plantae juga dapat dijadikan sebagai tanaman hias, seperti tanaman anggrek, mawar, matahari, dan tanaman lainnya yang berguna untuk mempercantik lingkungan atau halaman rumahmu. Tumbuhan juga dapat digunakan sebagai ajang kreasi seni seperti tanaman bonsai (Bonsai Adenium, B onsai Bougenville, Bonsai Azalea, Bonsai Asam Belanda, Bonsai Asam Jawa, Bonsai Beringin, Bonsai Kimeng, hingga Bonsai Cemara Udang)
  • Tumbuhan juga dapat digunakan sebagai bahan industri, seperti sabun, karet, cat, wax, tanin, sampo, kosmetik, parfum, oli, tinta, plastik, dan lain sebagainya
  • Banyak jenis tumbuhan dari kingdom plantae dapat dijadikan sebagai bahan obat-obatan, seperti obat herbal, suplemen makanan dan pestisida, juga:
    • Ekstrak Ginkgo biloba yang digunakan sebagai obat penambah stamina, mampu menghilangkan pusing, hingga mengobati penyakit berbahaya kanker.
    • Paku Rane dapat diproses menjadi penyembuh luka.
    • Pohon jambu pada bagian daunnya dapat digunakan sebagai obat sakit perut.
    • Marchantia polymorpha dapat digunakan sebagai obat radang hati atau mengobati sakit hepatitis.

Demikian Pengertian, Ciri-ciri, Klasifikasi, dan Manfaat Kingdom Plantae dalam Kehidupan Sehari-hari sobat android62, selamat belajar!

Buku Soal Plantae di android62.com

Di Channel Youtube Edutore dibahas bermacam-macam mulai dari pengetahuan umum yang unik seperti “Kenapa lampu rem berwarna merah”, belajar bahasa inggris bersama captain J, sampai dengan belajar bareng edutore yang berisi pembahasan soal seperti soal CPNS sinonim, antonim, dan lainnya. Cek langsung akun youtubenya, klik disini.